“Huh, capek banget deh.” keluh Keyla
Keyla dan keluarganya memang baru pindah rumah. Setelah satu jam merapikan isi rumah barunya, Keyla merebahkan diri di kamarnya.
“Ah, akhirnya bisa istirahat.” kata Keyla.
Tak lama dari itu…
“Keylaaaa…” teriak Ibu dari lantai bawah.
“Aduh, baru juga istirahat.” keluh Keyla, tetapi dia tetap saja menghampiri ibunya.
“Ada apa bu?”
“Tolong taruh barang ini di dekat kamar kakakmu.” perintah ibu.
“Oh, kamar kosong itu. Baiklah.”
Keyla dan keluarganya memang baru pindah rumah. Setelah satu jam merapikan isi rumah barunya, Keyla merebahkan diri di kamarnya.
“Ah, akhirnya bisa istirahat.” kata Keyla.
Tak lama dari itu…
“Keylaaaa…” teriak Ibu dari lantai bawah.
“Aduh, baru juga istirahat.” keluh Keyla, tetapi dia tetap saja menghampiri ibunya.
“Ada apa bu?”
“Tolong taruh barang ini di dekat kamar kakakmu.” perintah ibu.
“Oh, kamar kosong itu. Baiklah.”
Keyla pun menuju kamar kosong itu. Ketika Keyla ingin membuka pintunya, ternyata pintu itu terkunci. Dan dia mendengar suara seseorang menangis.
“Hu..hu..hu..” seseorang menangis tersedu-sedu.
“Suara siapa itu? Ah, mungkin hanya pendengaranku saja. Mana mungkin ada orang di dalam, wong terkunci.” batin Keyla
“Hu..hu..hu..” seseorang menangis tersedu-sedu.
“Suara siapa itu? Ah, mungkin hanya pendengaranku saja. Mana mungkin ada orang di dalam, wong terkunci.” batin Keyla
Keyla meninggalkan kamar itu dan langsung menuju ibunya.
“Bu, kamarnya terkunci.”
“Ah, masa! kata pemilik rumah yang dulu, kamar itu tidak terkunci, dan ibu juga tidak diberi kuncinya.”
“Ya sudah kalau ibu tak percaya, coba saja.”
“Bu, kamarnya terkunci.”
“Ah, masa! kata pemilik rumah yang dulu, kamar itu tidak terkunci, dan ibu juga tidak diberi kuncinya.”
“Ya sudah kalau ibu tak percaya, coba saja.”
Ibu pun langsung menuju kamar kosong itu. Dan benar saja, kamar itu masih tetap terkunci.
“Emm, taruh saja barang itu di kamarmu untuk sementara, nanti ibu akan memberitahu ayah soal ini.” Jelas ibu.
Ya, apa boleh buat Keyla segera memasukkan barang itu ke kamarnya sambil mendengus kesal.
“Emm, taruh saja barang itu di kamarmu untuk sementara, nanti ibu akan memberitahu ayah soal ini.” Jelas ibu.
Ya, apa boleh buat Keyla segera memasukkan barang itu ke kamarnya sambil mendengus kesal.
Malamnya, Keyla tak bisa tidur. Ketika mencoba memejamkan mata, Keyla mendengar suara jeritan mengerikan.
“Aaarrrggghhh…”
Dan terdengar seseorang berlari melewati pintu kamarnya. Jantung Keyla berdebar dengan kencang.
“Ah, mungkin saja kak Neyla.” pikir Keyla
Sekali lagi ia mencoba memejamkan matanya dan akhirnya tertidur
“Aaarrrggghhh…”
Dan terdengar seseorang berlari melewati pintu kamarnya. Jantung Keyla berdebar dengan kencang.
“Ah, mungkin saja kak Neyla.” pikir Keyla
Sekali lagi ia mencoba memejamkan matanya dan akhirnya tertidur
Esoknya, ketika sedang sarapan Keyla menceritakan kejadian semalam kepada keluarganya. Ayahnya menyuruhnya untuk terus berdoa. Keyla memaki-maki kamar kosong itu karena barang-barang disimpan di kamarnya.
“Busuk tu kamar.” caci Keyla
“Hush, jangan ngomong asal kamu.” kata kak Neyla memberitahu.
“Busuk tu kamar.” caci Keyla
“Hush, jangan ngomong asal kamu.” kata kak Neyla memberitahu.
Malam pun tiba. Keyla beranjak tidur. Suasana malam itu sangat dingin dan mencekam. Seperti malam sebelumnya, ia tak bisa tidur. Tetapi, tiba-tiba Keyla merasa berada di sebuah ruangan yang kotor. Dia sendirian, tapi ini bukan kamar yang ia miliki di rumah barunya.
“Ya ampun, aku di mana?” rintih Keyla.
Keyla melihat ke sekelilingnya. Kamar itu benar-benar telah rusak, dan tidak ada satu jendela pun.
“Apakah ini kamar kosong yang Misterius itu.” pikir Keyla
Sekali lagi ia melihat ke sekelilingnya. Dan ternyata ada seorang gadis yang duduk di salah satu sudut kamar itu sambil menangis.
“Hu..hu..hu..”
“Tidak itu suara tangisan yang aku dengar tadi malam.” kata Keyla.
Di sekujur tubuh anak itu berlumuran darah, sepertinya ia telah di siksa.
“Aku sayang kamar ini. Kamar ini menjadi saksi hidupku. Aku akan terus tinggal di kamar ini.” rintih anak gadis itu
Dan tiba-tiba ia berteriak…
“BARANG SIAPA MENCACI MAKI KAMAR INI AKU AKAN MEMBUNUH SAUDARA DEKAT ORANG YANG MENCACI KAMARKU. HA…HA…HA.. dan BRAAAKKK.”
“Oh, tidakkk.” jerit Keyla.
Tubuh gadis itu telah hancur, kepalanya pecah dan badannya tidak utuh lagi.
“Ya ampun, aku di mana?” rintih Keyla.
Keyla melihat ke sekelilingnya. Kamar itu benar-benar telah rusak, dan tidak ada satu jendela pun.
“Apakah ini kamar kosong yang Misterius itu.” pikir Keyla
Sekali lagi ia melihat ke sekelilingnya. Dan ternyata ada seorang gadis yang duduk di salah satu sudut kamar itu sambil menangis.
“Hu..hu..hu..”
“Tidak itu suara tangisan yang aku dengar tadi malam.” kata Keyla.
Di sekujur tubuh anak itu berlumuran darah, sepertinya ia telah di siksa.
“Aku sayang kamar ini. Kamar ini menjadi saksi hidupku. Aku akan terus tinggal di kamar ini.” rintih anak gadis itu
Dan tiba-tiba ia berteriak…
“BARANG SIAPA MENCACI MAKI KAMAR INI AKU AKAN MEMBUNUH SAUDARA DEKAT ORANG YANG MENCACI KAMARKU. HA…HA…HA.. dan BRAAAKKK.”
“Oh, tidakkk.” jerit Keyla.
Tubuh gadis itu telah hancur, kepalanya pecah dan badannya tidak utuh lagi.
Matahari sudah terbit. Keyla bangun dari tidurnya. Ya, memang semua itu hanya mimpi tapi memiliki arti besar.
Keyla mengingat-ingat mimpi yang dialaminya itu. Ia mencoba mengartikannya. Setelah sadar akan mimpinya itu, Keyla langsung berlari menuju kamar Kak Neyla, pintunya terbuka. Tak ada siapa-siapa di dalamnya. Ia menuju kamar misterius itu, dan benar saja pintu itu terbuka. Di dalamnya, terbaring sosok mayat berlumuran darah.
“Kak Neylaaa…
Keyla mengingat-ingat mimpi yang dialaminya itu. Ia mencoba mengartikannya. Setelah sadar akan mimpinya itu, Keyla langsung berlari menuju kamar Kak Neyla, pintunya terbuka. Tak ada siapa-siapa di dalamnya. Ia menuju kamar misterius itu, dan benar saja pintu itu terbuka. Di dalamnya, terbaring sosok mayat berlumuran darah.
“Kak Neylaaa…
The End
Kiriman dan Karangan dari Endri Yana
Kiriman dan Karangan dari Endri Yana

0 Komentar